Semakin banyaknya kebutuhan di kalangan masyarakat, pasti harga di pasaran tentunya makin naik apa lagi sudah semakin canggihnya dunia teknologi. Masyarakat seperti saat ini sangat bergantung dengan benda yang bisa menghasilkan sesuai aslinya atau bisa di katakan seperti kamera. Karena tidak mau ketinggalan perkembangan dalam dunia teknologi, kebanyakan masyarakat sekarang selalu update mengenai segala hal menggunakan kamera.
Saat ini peran kamera sangatlah penting di kalangan masyarakat, sebab kamera juga bisa mengabadikan suatu moment yang penting untuk kita ingat kembali. Kali ini, saya akan membagikan pengertian, sejarah, jenis dan sebagainya mengenai kamera yang di jelaskan secara lengkap.
Kamera adalah alat yang paling populer dalam sebuah aktivitas dalam dunia fotografi, yang merupakan kotak kamera yang belum di lengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan dari kamera tersebut. Nama ini di dapat dari Camera Obscura, atau di dalam bahasa Latin bisa di bilang “ruang gelap“, mekanisme awal untuk menampilkan suatu tampilan. Dimana suatu ruangan yang berfungsi seperti cara kerja sebuah kamera fotografis yang modern, terkecuali tidak ada cara pada waktu itu.
Sejarah Kamera
Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu barang yang memiliki fungsi tersendiri untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film pada sistem lensa. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Sebuah sistem kamera yang sebenarnya, telah berasal sejak abad ke 5 SM (sebelum masehi). Dalam kutipan sebuah buku yang berjudul History of Photography karya Alma Davenport menyebutkan bahwa seorang pria bernama Mo Ti mengamati sebuah gejala, apa bila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti lah orang pertama yang menyadari fenomena itu yang disebut dengan camera obscura.
Selanjutnya tahun 1558 seorang ilmuwan dari negara Italia yaitu Giambattista della Porta, telah membuat sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar. Pada tahun 1611 Johannes Keppler, telah membuat suatu desain kamera portable yang di buatnya seperti sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat tersebut sebuah nama yang terkenal hingga kini: Camera Obscura.
Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang telah di hasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum bisa di anggap sebagai dunia fotografi.
Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang di hasilkan dari kameranya, yang berupa gambaran kabur atap – atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang di pekakan dan kemudian di kenalkan sebagai foto pertama yang di keluarkannya.
Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang di hasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera.
Meski Niepce telah meninggal dunia pada tahun 1833, dia juga telah mengembangkan kamera yang telah di kenal sebagai kamera daguerreotype yang telah di anggap praktis dalam dunia fotografi, di mana sebagai imbalan atas temuannya. Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang di kembangkan sekarang.
Jenis-jenis Kamera
Ada beberapa jenis dari kamera, antara lain sebagai berikut:
1. Basic Digital Camera
Basic digital camera umumnya mempunyai ukuran yang sangat kecil atau terpasang pada perangkat yang serba multifungsi seperti telepon pintar atau camcorder. Kamera telepon di rancang untuk mengirim gambar-gambar thumbnail ke telepon lain atau alamat surat elektronik.
Oleh karena itu, berbagai fitur yang terdapat pada kamera telepon sangat terbatas. Misalnya, basic digital camera memiliki resolusi yang rendah dengan jumlah piksel yang terbatas, dan di rancang khususnya untuk memproduksi snapshots pada layar.
Basic digital camera juga memiliki lensa sudut lebar. Beberapa teknik pengambilan gambar seperti zoom dapat di capai dengan melakukan beberapa modifikasi gambar secara elektronik. Beberapa kamera digital yang beranggaran rendah juga di rancang sebagai webcam untuk gambar tidak bergerak dan gambar film untuk penggunaan internet di mana resolusi yang rendah, serta kecilnya ukuran berkas yang sangat penting.
2. Compact Digital Camera (Kamera Saku)
Kita biasa menyebutnya dengan kamera saku yaitu kamera yang dirancang agar mudah untuk digunakan dan mudah dibawa kemanapun. Pada compact digital camera biasanya terdapat kontrol kreatif yang lebih besar dibandingkan dengan kontrol kreatif yang ditemukan pada kamera film serupa. Sebagian besar compact digital camera memiliki lensa zoom yang telah terpasang pada kamera dan memiliki rentang bervariasi tergantung pada masing-masing model.
Selain itu, compact digital camera juga memiliki jumlah piksel serta resolusi maksimum yang bervariasi. Pada kamera digital seringkali terdapat beberapa kontrol terhadap kecepatan rana, aperture, keseimbangan warna, dan focus.
Namun, berbagai fitur tersebut terlihat kurang bila dibandingkan dengan model SLR atau hibrid. Kamera digital juga memiliki monitor LCD lebih akurat dan lebar. Jendela bidik atau viewfinder pada kamera digital menyuguhkan pandangan yang sedikit berbeda dari apa yang dilihat oleh lensa.
Ciri-cirinya :
Ada mode exposure manual
Berukuran sensor besar
Dapat memilih format foto RAW
Punya hotshoe untuk dudukan flash external atau aksesoris
Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya
Kelebihan dari Compact Digital Camera:
Sensor Yang Lebih Kecil
Ukuran Lebih Kecil Dan Mudah Dibawa Keman-Mana
Harga Terjangkau
Kekurangan dari Compact Digital Camera:
Auto Focus Yang Lambat
Kualitas gambar yang kurang bersih
Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
3. Bridge Camera (Prosumer)
Sekilas, bentuk dari kamera prosumer mirip dengan DSLR. Meski begitu, fungsi dan fiturnya tidak jauh berbeda dengan kamera saku. Tetapi, kamera prosumer merupakan jenis kamera digital yang menggabungkan fleksibilitas kamera saku dan di tambah dengan sedikit kecanggihan DSLR.
Kelebihannya yang di bandingkan dengan kamera saku adalah kamera prosumer memiliki mode auto dan manual, kemudian memiliki kemampuan zoom yang lebih baik dari pada kamera saku. Meski begitu, kemampuannya tetaplah di bawah DSLR, karena sensor yang di miliki oleh kamera ini tidak sebesar DSLR. Keunggulan lainnya adalah kamera prosumer ini memiliki daya tahan baterai yang sangat kuat dan bisa bertahan lama.
4. Kamera Mirrorless/TLR
Hybrid atau Mirorrless sebuah kamera yang tidak menggunakan cermin, seperti yang terdapat pada DSLR. Biasanya memiliki kemampuan yang sama dengan sensor 4/3 dan APSC yang memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa dan dapat memberikan nilai tambah tersendiri. Jenis kamera digital mirrorless ini sepenuhnya digital, meskipun fungsi dan fitur yang di milikinya mirip dengan DSLR.
Ciri-ciri dari Camera Mirrorless/TLR:
Ukurannya yang relatif kecil
Beratnya yang ringan
Lensa yang dapat di ganti-ganti
Hasil bidikan yang di hasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR
Kelebihannya:
Memiliki kemampuan yang sama dengan kamera DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC
Memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai tambah sendiri.
Kekurangannya:
Gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak
5. Kamera Range Finder
Disebut demikian, karena pembidikan dari kamera tersebut secara langsung, tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket). Beberapa fasilitasnya mirip dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta dapat di tambah asesoris seperti filter, dan sebagainya. Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi di kalangan masyarakat.
6. Rugged Camera
Kamera saku digital yang satu ini merupakan kamera saku yang tangguh dalam memberikan perlindungan terhadap perendaman, kondisi panas dan dingin, guncangan, dan sebuah tekanan. Istilah dar camera rugged di gunakan untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang di miliki oleh kamera ini seperti tahan air, tahan dingin, tahan panas, tahan guncangan, dan benturan terhadap benda. Hampir sebagian besar produsen kamera memiliki produk kamera jenis ini.
Kekurangan kamera jenis ini terletak pada fitur yang di miliki oleh kamera jenis ini yang tidak seperti fitur yang di miliki oleh kamera saku biasanya. Sedangkan kelebihannya adalah kamera jenis ini memiliki fitur video yang mampu merekam suara.
Selain itu, fitur lainnya adalah stabilisator gambar, lampu flash yang telah terpasang, LCD layar sentuh, serta GPS yang tidak bekerja di bawah air.
7. Kamera Instax
Kamera Intax ternyata juga memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut adalah ketika Anda sedang mengambil gambar, dan dengan kecepatan kamera ini Anda tidak perlu repot lagi untuk mencucinya karena ini udah langsung jadi.
Namun di samping kelebihan yang di miliki oleh kamera ini, pastinya kamera inipun memiliki beberapa kekurangan. Karena film yang di gunakan adalah film instan, yang tentunya tidak memiliki klise, maka hasil pemotretan tidak memungkinkan untuk di cetak ulang.
8. Kamera Medium Format
Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.
9. Kamera Large Format
Kamera Large Format biasa disebut juga dengan View Kamera. Kamera jenis ini menggunakan film yang lebih besar, yaitu dengan ukuran 4×5 inci atau 8×10 inci per foto. Jika Anda menginginkan hasil foto dengan ukuran cetak yang sangat besar dengan mempunyai kualitas yang sangat bagus, biasanya menggunakan kamera ini.
Kamera ini biasanya hanya di gunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).
10. Kamera DSLR pro
Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan di lengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak di miliki jenis-jenis kamera yang lainnya.
Di karenakan, fasilitas yang telah di tawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kamera full frame ini juga di pasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja di jual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
Mahalnya kamera jenis ini di karenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.
11. Kamera SLR
Kamera SLR (Single Lens Reflex) atau bisa sering disebut dengan Cermin Lensa Tunggal. Kamera ini bisa disebut dengan kamera SLR, karena dengan cara kerjanya yang bisa melalui pembidikan secara langsung bisa di pantulkan melalui prisma dan cermin lalu di teruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadinya efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang di tangkap kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder.
Dengan kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan shutter speed (Kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus yang jeli, maka disini fotografer adalah sebagai penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya.
Dengan kamera SLR, sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture, selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti berbagai jenis lensa, filter, dan sebagainyal.
Dengan berkembangnya teknologi di bidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis. Namun selain dapat di atur secara otomatis, kamera tersebut dapat di atur secara manual.
Kamera jenis SLR paling banyak di gunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu.
12. Kamera Polaroid
Di lihat dari namanya, mungkin Anda sedikit bingung dengan produk ini. Kamera ini memang tergolong kamera digital, namun memiliki fungsi sebagai kamera polaroid. Kamera unik ini di produksi oleh Polaroid, produsen kamera film instan pertama di dunia.
Kelebihan kamera ini adalah adanya fitur untuk bisa mencetak foto. Kertas foto telah ada pada kamera ini yang bisa di aktifkan seperti saat Anda mencetak menggunakan printer biasa. Dengan kata lain Anda tidak memerlukan printer juga tidak perlu membawa file ke tempat pencentakan foto.
Dengan resolusi 5 MP dan LCD 3 inci, Anda juga bisa melakukan crop dan resize pada file sebelum dicetak. Fitur lainnya adalah: 4X digital zoom, red-eye removal, flash, dan timer. Selain itu juga di lengakpi slot kartu memori dan port USB untuk menghubungkan kamera pada komputer. Kamera ini bisa mencetak 20 foto jika baterai dalam keadaan penuh. Di Amerika, Digital Polaroid Camera ini dijual dengan harga $249,95.
13. 360-degree Digital Camera
Kamera digital 360 derajat dapat mengambil gambar atau video 360 derajat dengan menggunakan dua lensa back to back dan mengambil gambar pada saat yang bersamaan. Kamera digital 360 derajat yang di lengkapi dengan mode virtual reality, built-in stitching, Wifi, dan Bluetooth.
Kamera jenis ini juga dapat di gunakan untuk kepentingan live streaming. Beberapa kamera jenis ini juga dapat berperan sebagai action camera.
14. Kamera Video
Kamera video juga merupakan perkembangan dari generasi sebelumnya di era “Analog”. Jika sebelumnya, Anda sedang merekam dan harus menggunakan kaset atau CD, kini semua hasil rekaman sudah di simpan secara langsung dalam sebuah kartu memori.
Namun, kamera ini hanya bisa di gunakan untuk mengambil video atau bayangan bergerak. Tidak bisa mengambil foto seperti halnya DSLR. Keberadaan kamera video digital ini sangat membantu para kontributor televisi ketika akan mengirimkan data hasil liputan. Karena bisa langsung di edit di komputer dan hasilnya di kirim ke kantor melalui internet. Termasuk juga mempermudah kerja para film maker.
15. Kamera GoPro
GoPro adalah sebuah kamera yang di desain secara khusus, agar memiliki bentuk yang compact, fleksibel, dan mampu menyediakan kebutuhan yang cukup ekstrim. GoPro sendiri awal mula di terbitkan, karena Foundernya.
Nick Woodman pada tahun 2002 lagi surfing di Indonesia dan dia merasa kamera yang ada saat ini tidak bisa menyediakan gambar yang di inginkan untuk di abadikan. Dari situlah dia mengembangkan sebuah kamera yang ukurannya kecil, yang bisa di gunakan untuk berbagai olahraga ekstrim, memiliki aksesoris yang bisa di gunakan untuk meletakan GoPro di berbagai posisi, dan harus tahan terhadap air.
GoPro biasanya di bagi jadi tiga seri, seri Hero Black, Hero Silver, dan Hero (kalau dulu Hero White). Hero Black untuk yang profesional, Hero Silver untuk yang amatir, dan yang Hero untuk pemula yang baru pertama kali pakai GoPro. Yang terbaru, GoPro merilis Hero seri 4 (untuk black, silver, dan white).
16. Kamera CCTV
Televisi sirkuit tertutup (CCTV), juga di kenal sebagai video surveillance, adalah penggunaan kamera video untuk mengirimkan sinyal ke tempat tertentu, pada seperangkat monitor yang terbatas. Ini berbeda dengan siaran televisi lainnya, karena sinyal tidak di transmisikan secara terbuka, meskipun mungkin menggunakan point to point (P2P), menunjuk ke multipoint (P2MP), atau tautan kabel atau nirkabel mesh.
Meskipun hampir semua kamera video sesuai dengan definisi ini, istilah ini paling sering di gunakan untuk surveilans di daerah yang mungkin memerlukan pemantauan seperti bank, toko, dan area lain di mana keamanan yang di butuhkan. Meskipun Videotelephony jarang disebut “CCTV” satu pengecualian adalah penggunaan video dalam pendidikan jarak jauh, di mana alat ini penting.
17. Kamera Aksi (Action Camera)
Ini merupakan tipe kamera digital yang banyak di minati anak muda belakangan ini. Baik itu yang doyan dengan olahraga ekstrem atau para vlogger. Kamera aksi biasanya lebih banyak di pakai untuk merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya yang lebih kecil dari kamera saku, kamera ini bisa dipasang di atas kendaraan atau di atas helm.
Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni. Bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30 frame per second (fps) atau 720p pada 60 fps. Artinya kualitas gambar yang di hasilkan sudah masuk dalam level High Definition yang tajam. Dengan fitur Image Stabilization, sebuah kamera aksi bisa menghasilkan gambar nyaris tanpa goncangan meski di pasang di atas kendaraan yang melaju kencang.
Nah, itulah beberapa jenis beserta penjelasan dari kamera. Pastinya menarik bukan? Pastinya dong, ataupun kalian ingin memilikinya. Semoga apa yang telah saya bahas bermanfaat ya. Terimakasih
Pengertian Kamera, Sejarah Serta Jenisnya
Semakin banyaknya kebutuhan di kalangan masyarakat, pasti harga di pasaran tentunya makin naik apa lagi sudah semakin canggihnya dunia teknologi. Masyarakat seperti saat ini sangat bergantung dengan benda yang bisa menghasilkan sesuai aslinya atau bisa di katakan seperti kamera. Karena tidak mau ketinggalan perkembangan dalam dunia teknologi, kebanyakan masyarakat sekarang selalu update mengenai segala hal menggunakan kamera.
Saat ini peran kamera sangatlah penting di kalangan masyarakat, sebab kamera juga bisa mengabadikan suatu moment yang penting untuk kita ingat kembali. Kali ini, saya akan membagikan pengertian, sejarah, jenis dan sebagainya mengenai kamera yang di jelaskan secara lengkap.
Kamera adalah alat yang paling populer dalam sebuah aktivitas dalam dunia fotografi, yang merupakan kotak kamera yang belum di lengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan dari kamera tersebut. Nama ini di dapat dari Camera Obscura, atau di dalam bahasa Latin bisa di bilang “ruang gelap“, mekanisme awal untuk menampilkan suatu tampilan. Dimana suatu ruangan yang berfungsi seperti cara kerja sebuah kamera fotografis yang modern, terkecuali tidak ada cara pada waktu itu.
Sejarah Kamera
Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu barang yang memiliki fungsi tersendiri untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film pada sistem lensa. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Sebuah sistem kamera yang sebenarnya, telah berasal sejak abad ke 5 SM (sebelum masehi). Dalam kutipan sebuah buku yang berjudul History of Photography karya Alma Davenport menyebutkan bahwa seorang pria bernama Mo Ti mengamati sebuah gejala, apa bila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti lah orang pertama yang menyadari fenomena itu yang disebut dengan camera obscura.
Selanjutnya tahun 1558 seorang ilmuwan dari negara Italia yaitu Giambattista della Porta, telah membuat sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar. Pada tahun 1611 Johannes Keppler, telah membuat suatu desain kamera portable yang di buatnya seperti sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat tersebut sebuah nama yang terkenal hingga kini: Camera Obscura.
Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang telah di hasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum bisa di anggap sebagai dunia fotografi.
Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang di hasilkan dari kameranya, yang berupa gambaran kabur atap – atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang di pekakan dan kemudian di kenalkan sebagai foto pertama yang di keluarkannya.
Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang di hasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera.
Meski Niepce telah meninggal dunia pada tahun 1833, dia juga telah mengembangkan kamera yang telah di kenal sebagai kamera daguerreotype yang telah di anggap praktis dalam dunia fotografi, di mana sebagai imbalan atas temuannya. Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang di kembangkan sekarang.
Jenis-jenis Kamera
Ada beberapa jenis dari kamera, antara lain sebagai berikut:
1. Basic Digital Camera
Basic digital camera umumnya mempunyai ukuran yang sangat kecil atau terpasang pada perangkat yang serba multifungsi seperti telepon pintar atau camcorder. Kamera telepon di rancang untuk mengirim gambar-gambar thumbnail ke telepon lain atau alamat surat elektronik.
Oleh karena itu, berbagai fitur yang terdapat pada kamera telepon sangat terbatas. Misalnya, basic digital camera memiliki resolusi yang rendah dengan jumlah piksel yang terbatas, dan di rancang khususnya untuk memproduksi snapshots pada layar.
Basic digital camera juga memiliki lensa sudut lebar. Beberapa teknik pengambilan gambar seperti zoom dapat di capai dengan melakukan beberapa modifikasi gambar secara elektronik. Beberapa kamera digital yang beranggaran rendah juga di rancang sebagai webcam untuk gambar tidak bergerak dan gambar film untuk penggunaan internet di mana resolusi yang rendah, serta kecilnya ukuran berkas yang sangat penting.
2. Compact Digital Camera (Kamera Saku)
Kita biasa menyebutnya dengan kamera saku yaitu kamera yang dirancang agar mudah untuk digunakan dan mudah dibawa kemanapun. Pada compact digital camera biasanya terdapat kontrol kreatif yang lebih besar dibandingkan dengan kontrol kreatif yang ditemukan pada kamera film serupa. Sebagian besar compact digital camera memiliki lensa zoom yang telah terpasang pada kamera dan memiliki rentang bervariasi tergantung pada masing-masing model.
Selain itu, compact digital camera juga memiliki jumlah piksel serta resolusi maksimum yang bervariasi. Pada kamera digital seringkali terdapat beberapa kontrol terhadap kecepatan rana, aperture, keseimbangan warna, dan focus.
Namun, berbagai fitur tersebut terlihat kurang bila dibandingkan dengan model SLR atau hibrid. Kamera digital juga memiliki monitor LCD lebih akurat dan lebar. Jendela bidik atau viewfinder pada kamera digital menyuguhkan pandangan yang sedikit berbeda dari apa yang dilihat oleh lensa.
Ciri-cirinya :
Kelebihan dari Compact Digital Camera:
Kekurangan dari Compact Digital Camera:
3. Bridge Camera (Prosumer)
Sekilas, bentuk dari kamera prosumer mirip dengan DSLR. Meski begitu, fungsi dan fiturnya tidak jauh berbeda dengan kamera saku. Tetapi, kamera prosumer merupakan jenis kamera digital yang menggabungkan fleksibilitas kamera saku dan di tambah dengan sedikit kecanggihan DSLR.
Kelebihannya yang di bandingkan dengan kamera saku adalah kamera prosumer memiliki mode auto dan manual, kemudian memiliki kemampuan zoom yang lebih baik dari pada kamera saku. Meski begitu, kemampuannya tetaplah di bawah DSLR, karena sensor yang di miliki oleh kamera ini tidak sebesar DSLR. Keunggulan lainnya adalah kamera prosumer ini memiliki daya tahan baterai yang sangat kuat dan bisa bertahan lama.
4. Kamera Mirrorless/TLR
Hybrid atau Mirorrless sebuah kamera yang tidak menggunakan cermin, seperti yang terdapat pada DSLR. Biasanya memiliki kemampuan yang sama dengan sensor 4/3 dan APSC yang memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa dan dapat memberikan nilai tambah tersendiri. Jenis kamera digital mirrorless ini sepenuhnya digital, meskipun fungsi dan fitur yang di milikinya mirip dengan DSLR.
Ciri-ciri dari Camera Mirrorless/TLR:
Kelebihannya:
Kekurangannya:
Gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak
5. Kamera Range Finder
Disebut demikian, karena pembidikan dari kamera tersebut secara langsung, tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket). Beberapa fasilitasnya mirip dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta dapat di tambah asesoris seperti filter, dan sebagainya. Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi di kalangan masyarakat.
6. Rugged Camera
Kamera saku digital yang satu ini merupakan kamera saku yang tangguh dalam memberikan perlindungan terhadap perendaman, kondisi panas dan dingin, guncangan, dan sebuah tekanan. Istilah dar camera rugged di gunakan untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang di miliki oleh kamera ini seperti tahan air, tahan dingin, tahan panas, tahan guncangan, dan benturan terhadap benda. Hampir sebagian besar produsen kamera memiliki produk kamera jenis ini.
Kekurangan kamera jenis ini terletak pada fitur yang di miliki oleh kamera jenis ini yang tidak seperti fitur yang di miliki oleh kamera saku biasanya. Sedangkan kelebihannya adalah kamera jenis ini memiliki fitur video yang mampu merekam suara.
Selain itu, fitur lainnya adalah stabilisator gambar, lampu flash yang telah terpasang, LCD layar sentuh, serta GPS yang tidak bekerja di bawah air.
7. Kamera Instax
Kamera Intax ternyata juga memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut adalah ketika Anda sedang mengambil gambar, dan dengan kecepatan kamera ini Anda tidak perlu repot lagi untuk mencucinya karena ini udah langsung jadi.
Namun di samping kelebihan yang di miliki oleh kamera ini, pastinya kamera inipun memiliki beberapa kekurangan. Karena film yang di gunakan adalah film instan, yang tentunya tidak memiliki klise, maka hasil pemotretan tidak memungkinkan untuk di cetak ulang.
8. Kamera Medium Format
Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.
9. Kamera Large Format
Kamera Large Format biasa disebut juga dengan View Kamera. Kamera jenis ini menggunakan film yang lebih besar, yaitu dengan ukuran 4×5 inci atau 8×10 inci per foto. Jika Anda menginginkan hasil foto dengan ukuran cetak yang sangat besar dengan mempunyai kualitas yang sangat bagus, biasanya menggunakan kamera ini.
Kamera ini biasanya hanya di gunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).
10. Kamera DSLR pro
Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan di lengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak di miliki jenis-jenis kamera yang lainnya.
Di karenakan, fasilitas yang telah di tawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kamera full frame ini juga di pasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja di jual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
Mahalnya kamera jenis ini di karenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.
11. Kamera SLR
Kamera SLR (Single Lens Reflex) atau bisa sering disebut dengan Cermin Lensa Tunggal. Kamera ini bisa disebut dengan kamera SLR, karena dengan cara kerjanya yang bisa melalui pembidikan secara langsung bisa di pantulkan melalui prisma dan cermin lalu di teruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadinya efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang di tangkap kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder.
Dengan kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan shutter speed (Kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus yang jeli, maka disini fotografer adalah sebagai penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya.
Dengan kamera SLR, sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture, selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti berbagai jenis lensa, filter, dan sebagainyal.
Dengan berkembangnya teknologi di bidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis. Namun selain dapat di atur secara otomatis, kamera tersebut dapat di atur secara manual.
Kamera jenis SLR paling banyak di gunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu.
12. Kamera Polaroid
Di lihat dari namanya, mungkin Anda sedikit bingung dengan produk ini. Kamera ini memang tergolong kamera digital, namun memiliki fungsi sebagai kamera polaroid. Kamera unik ini di produksi oleh Polaroid, produsen kamera film instan pertama di dunia.
Kelebihan kamera ini adalah adanya fitur untuk bisa mencetak foto. Kertas foto telah ada pada kamera ini yang bisa di aktifkan seperti saat Anda mencetak menggunakan printer biasa. Dengan kata lain Anda tidak memerlukan printer juga tidak perlu membawa file ke tempat pencentakan foto.
Dengan resolusi 5 MP dan LCD 3 inci, Anda juga bisa melakukan crop dan resize pada file sebelum dicetak. Fitur lainnya adalah: 4X digital zoom, red-eye removal, flash, dan timer. Selain itu juga di lengakpi slot kartu memori dan port USB untuk menghubungkan kamera pada komputer. Kamera ini bisa mencetak 20 foto jika baterai dalam keadaan penuh. Di Amerika, Digital Polaroid Camera ini dijual dengan harga $249,95.
13. 360-degree Digital Camera
Kamera digital 360 derajat dapat mengambil gambar atau video 360 derajat dengan menggunakan dua lensa back to back dan mengambil gambar pada saat yang bersamaan. Kamera digital 360 derajat yang di lengkapi dengan mode virtual reality, built-in stitching, Wifi, dan Bluetooth.
Kamera jenis ini juga dapat di gunakan untuk kepentingan live streaming. Beberapa kamera jenis ini juga dapat berperan sebagai action camera.
14. Kamera Video
Kamera video juga merupakan perkembangan dari generasi sebelumnya di era “Analog”. Jika sebelumnya, Anda sedang merekam dan harus menggunakan kaset atau CD, kini semua hasil rekaman sudah di simpan secara langsung dalam sebuah kartu memori.
Namun, kamera ini hanya bisa di gunakan untuk mengambil video atau bayangan bergerak. Tidak bisa mengambil foto seperti halnya DSLR. Keberadaan kamera video digital ini sangat membantu para kontributor televisi ketika akan mengirimkan data hasil liputan. Karena bisa langsung di edit di komputer dan hasilnya di kirim ke kantor melalui internet. Termasuk juga mempermudah kerja para film maker.
15. Kamera GoPro
GoPro adalah sebuah kamera yang di desain secara khusus, agar memiliki bentuk yang compact, fleksibel, dan mampu menyediakan kebutuhan yang cukup ekstrim. GoPro sendiri awal mula di terbitkan, karena Foundernya.
Nick Woodman pada tahun 2002 lagi surfing di Indonesia dan dia merasa kamera yang ada saat ini tidak bisa menyediakan gambar yang di inginkan untuk di abadikan. Dari situlah dia mengembangkan sebuah kamera yang ukurannya kecil, yang bisa di gunakan untuk berbagai olahraga ekstrim, memiliki aksesoris yang bisa di gunakan untuk meletakan GoPro di berbagai posisi, dan harus tahan terhadap air.
GoPro biasanya di bagi jadi tiga seri, seri Hero Black, Hero Silver, dan Hero (kalau dulu Hero White). Hero Black untuk yang profesional, Hero Silver untuk yang amatir, dan yang Hero untuk pemula yang baru pertama kali pakai GoPro. Yang terbaru, GoPro merilis Hero seri 4 (untuk black, silver, dan white).
16. Kamera CCTV
Televisi sirkuit tertutup (CCTV), juga di kenal sebagai video surveillance, adalah penggunaan kamera video untuk mengirimkan sinyal ke tempat tertentu, pada seperangkat monitor yang terbatas. Ini berbeda dengan siaran televisi lainnya, karena sinyal tidak di transmisikan secara terbuka, meskipun mungkin menggunakan point to point (P2P), menunjuk ke multipoint (P2MP), atau tautan kabel atau nirkabel mesh.
Meskipun hampir semua kamera video sesuai dengan definisi ini, istilah ini paling sering di gunakan untuk surveilans di daerah yang mungkin memerlukan pemantauan seperti bank, toko, dan area lain di mana keamanan yang di butuhkan. Meskipun Videotelephony jarang disebut “CCTV” satu pengecualian adalah penggunaan video dalam pendidikan jarak jauh, di mana alat ini penting.
17. Kamera Aksi (Action Camera)
Ini merupakan tipe kamera digital yang banyak di minati anak muda belakangan ini. Baik itu yang doyan dengan olahraga ekstrem atau para vlogger. Kamera aksi biasanya lebih banyak di pakai untuk merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya yang lebih kecil dari kamera saku, kamera ini bisa dipasang di atas kendaraan atau di atas helm.
Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni. Bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30 frame per second (fps) atau 720p pada 60 fps. Artinya kualitas gambar yang di hasilkan sudah masuk dalam level High Definition yang tajam. Dengan fitur Image Stabilization, sebuah kamera aksi bisa menghasilkan gambar nyaris tanpa goncangan meski di pasang di atas kendaraan yang melaju kencang.
Nah, itulah beberapa jenis beserta penjelasan dari kamera. Pastinya menarik bukan? Pastinya dong, ataupun kalian ingin memilikinya. Semoga apa yang telah saya bahas bermanfaat ya. Terimakasih
Related posts
Mengenal Rokok Elektrik Yang Sedang Marak Didunia ...
March 13, 2018
Perkembangan, Bagian Serta Jenis Pada Harddisk
March 9, 2018
Mengenal Lebih Dalam Tumblr
March 9, 2018
Mesin Jahit: Sejarah, Jenis Serta Komponennya
February 28, 2018