Depresi adalah kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan hilang minat yang terus menerus. Depresi mempengaruhi perasaan Anda, cara berpikir dan berperilaku, serta dapat membuat Anda memiliki berbagai masalah emosi dan fisik.
Depresi berbeda dengan rasa sedih biasa. Jika rasa sedih berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, mengganggu pekerjaan atau kegiatan lain dengan keluarga atau teman, atau berpikir untuk bunuh diri, kemungkinan ini adalah depresi. Diskusikan dengan dokter Anda jika Anda merasakan gejala depresi.
Depresi merupakan kondisi yang sering terjadi. Menurut penelitian, depresi terjadi pada 80% orang pada beberapa waktu dalam hidupnya dan dapat terjadi pada usia berapapun. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Apa Saja Tanda-tanda dan Gejala Depresi?
Gejala depresi dapat bermacam macam dan berbeda pada setiap orang, seperti saat menderita depresi, beberapa orang akan tidur lebih banyak, sementara orang lain merasa sulit tidur dan tidak nafsu makan. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi, seperti:
Sulit berkonsentrasi
Merasa sedih atau tidak memiliki teman
Merasa masa depannya tidak akan baik
Merasa gelisah atau sulit tidur
Hilang minat pada seks
Depresi berat dapat menyebabkan pikiran bunuh diri dan pembunuhan
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter pribadi Anda
Kapan Saya Harus Periksa Ke Dokter?
Jika Anda merasakan beberapa tanda depresi, buatlah janji dengan dokter Anda sesegera yang Anda bisa. Apabila Anda enggan untuk melakukan terapi, bicarakan dengan teman atau pasangan Anda, pelayan kesehatan, pemuka agama, atau orang lain yang dapat Anda percaya. Tidak perlu malu untuk meminta pertolongan dokter atau pihak lain. Semakin dini Anda ke dokter, semakin baik. Jika Anda berpikir Anda akan melukai diri Anda atau mencoba bunuh diri, hubungi nomor darurat segera.
Selain itu, pertimbangkan pilihan berikut saat Anda berpikir akan bunuh diri:
Meminta bantuan dokter Anda atau pelayan kesehatan yang lain
Membicarakan dengan teman terdekat atau pasangan Anda
Hubungi pemuka agama atau orang lain dalam komunitas iman Anda
Jika pasangan atau teman Anda dalam bahaya percobaan bunuh diri:
Pastikan orang lain tetap bersamanya
Hubungi nomor darurat lokal sesegera mungkin
Atau, jika memungkinkan, bawalah orang tersebut ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat
Apa Penyebab Depresi?
Beberapa faktor atau kombinasinya dapat mempengaruhi depresi.
Genetik, orang yang memiliki dengan riwayat keluarga depresi lebih cenderung depresi di bandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga depresi.
Kimia Otak, orang dengan depresi memiliki kimia otak yang berbeda dari yang tidak depresi.
Stres, kehilangan orang yang di cintai, hubungan yang bermasalah, atau situasi yang dapat membuat stres, dapat memicu terjadinya depresi.
Apa Yang Meningkatkan Risiko Ketika Sedang Depresi?
Ada banyak faktor risiko untuk depresi, yaitu:
Depresi lebih sering muncul pada usia remaja, sekitar usia 20an atau 30an, namun depresi tetap dapat terjadi di semua usia. Wanita lebih banyak di diagnosis depresi dibandingkan dengan laki-laki, tapi mungkin juga ini karena biasanya penderita yang wanita lebih sering mencari bantuan dan pengobatan.
Faktor Yang Meningkatkan Risiko menderita depresi atau memicu depresi yaitu:
Memiliki riwayat keluarga kelainan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Penyalahgunaan alhohol atau obat-obat terlarang.
Beberapa ciri kepribadian, seperti rendah diri, ketergantungan, kritis dengan diri sendiri atau pesimistik.
Penyakit kronis atau serius, seperti kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur (diskusikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat).
Kejadian traumatik atau yang dapat membuat stress, seperti kekerasan seksual, kematian, atau kehilangan orang yang di cintai atau masalah keuangan.
Memiliki hubungan darah dengan penderita depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau percobaan bunuh diri
obat dan pengobatan.
Informasi yang di berikan bukanlah pengganti nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter Anda.
Apa Saja Pilihan Pengobatan Untuk Penderita Depresi?
Terapi depresi biasanya menggunakan obat-obatan, psikoterapi, dan terapi elektrokonvulsif. Dokter akan meninjau kondisi Anda dan akan mempertimbangkan terapi apa yang cocok untuk Anda. Tidak perlu malu untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda akan terapi yang dokter tawarkan.
Obat-obatan yang di gunakan yaitu “antidepresan”. Beberapa obat yang sering di gunakan yaitu escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram. Obat-obat tersebut termasuk obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Selain itu juga ada obat venlafaxine, duloxetine dan bupropion. Obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
Peningkatan berat badan
Masalah seksual
Mual
Antidepresan tidak menyebabkan kecanduan. Ketika Anda sudah tidak perlu antidepresan dan berhenti menggunakan antidepresan, tubuh Anda tidak akan mengalami ketergantungan. Namun demikian, penggunaan dan penghentian antidepresan harus dalam pengawasan dokter. Penghentian yang mendadak dapat menyebabkan perburukan gejala depresi. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan antidepresan.
Psikoterapi juga dapat membantu mengobati depresi. Psikoterapi di lakukan dengan mengajari cara baru dalam berpikir dan berperilaku, dan mengubah kebiasaan yang berperan dalam depresi. Terapi ini dapat membantu Anda mengerti serta melewati hubungan yang penuh masalah atau situasi yang menyebabkan depresi atau bahkan memperburuknya.
Terapi elektrokonvulsif. Untuk depresi berat yang sulit di terapi atau tidak berespon pada obat-obatan atau psikoterapi, kadang-kadang di lakukan terapi elektrokonvulsif (ECT) yang di lakukan di bawah pengaruh obat bius. Walaupun dahulu ECT memiliki reputasi yang buruk, saat ini ECT sudah mengalami peningkatan dan dapat menyembuhkan orang saat terapi lain tidak bekerja. ECT dapat menyebabkan efek samping seperti bingung dan kehilangan memori. Walaupun efek samping ini hanya sementara, terkadang efek tersebut juga bisa menempel terus.
Apa Saja Tes Yang Biasa Dilakukan Untuk Depresi?
Pada umumnya, dokter akan mendiagnosis dari gejala Anda dan riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes darah dan tes psikologi, untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang Anda alami, mengonfirmasi diagnosis dan memeriksa komplikasi yang berhubungan.
Apa Saja Perubahan Gaya Hidup atau Pengobatan Rumahan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Depresi?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi depresi:
Jangan menyendiri
Buat hidup Anda lebih sederhana
Olahraga teratur
Konsumsi makanan sehat
Belajarlah untuk santai dan menangani stress Anda
Jangan membuat keputusan saat Anda sedang down
Hubungi dokter Anda jika gejala Anda memburuk
Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami efek samping obat
Hubungi dokter Anda segera jika Anda berpikir untuk bunuh diri atau membunuh atau menyakiti orang lain
Hubungi dokter Anda segera jika Anda merasakan gejala psikosis, seperti mendengar suara, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau merasakan ketakutan berlebih
Selain pengobatan dari medis, rumah juga bisa menghilangkan rasa penat dan depresi yang melanda. Rumah merupakan tempat Anda beristirahat penuh setelah beraktivitas sehari-hari. Namun, bila tidak di atur dengan baik, rumah juga bisa memperburuk gejala-gejala depresi Anda, terutama bagi yang menderita depresi. Jangan khawatir, Anda bisa melakukan tujuh perubahan sederhana ini untuk menyulap rumah Anda menjadi lebih menyenangkan sekaligus membantu menghilangkan depresi lebih cepat.
Perubahan Sederhana Dirumah Untuk Menghilangkan Depresi
1. Hadirkan Unsur Alam Didalam Rumah
Selain mendapatkan udara segar, berjalan-jalan di taman dan alam terbuka dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi rasa putus asa pada orang yang mengalami depresi.
Lantas, bagaimana kalau Anda hidup di daerah perkotaan yang tidak memungkinkan untuk berjalan ke taman atau ruang terbuka lainnya? Tenang, Anda bisa menghadirkan unsur-unsur alam di dalam rumah dengan meletakkan tanaman dalam ruang. Pilih tanaman atau bunga yang asli, ya.a Usahakan jangan pakai hiasan tanaman plastik.
Menurut Jean M. Larson dari Center for Therapeutic Horticulture and Recreation Services di Minnesota Landscape Arboretum, efek hijau alami yang di pancarkan dari tanaman dapat membantu Anda mengurangi stres, memberikan kesegaran, bahkan menurunkan tekanan darah Anda.
2. Pajang Lukisan Bernuansa Alam
Bila Anda ingin lebih mendekatkan diri ke alam, cobalah untuk memajang lukisan atau mural besar yang bernuansa alam dan menggambarkan lingkungan di sekitar rumah Anda. Sesuaikan lukisan atau mural tersebut dengan kondisi alam hijau yang ada di luar rumah Anda untuk memberi kesan bahwa Anda sedang berada di sana tanpa harus pergi ke tempatnya.
3. Nikmati Pemandangan Diluar Jendela
Bila Anda memiliki taman di halaman rumah, maka Anda sangat beruntung. Sebab, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk menyegarkan pikiran Anda dengan bersantai di taman atau sekedar memandanginya dari luar jendela.
Ini akan lebih memberikan dampak positif bila Anda bisa melihatnya dengan jelas melalui jendela ruangan favorit Anda. Jadi, Anda bisa membaca buku, bermain musik, atau melakukan hobi Anda lainnya sambil sesekali melepaskan pandangan ke taman untuk menyeimbangkan suasana hati Anda.
4. Perbanyak Cahaya Matahari Langsung
Orang yang sedang bergumul melawan depresi membutuhkan lebih banyak cahaya matahari di pagi serta siang hari. Sebab, paparan cahaya mungkin sangat berdampak pada suasana hati seseorang. Cahaya alami bisa Anda dapatkan dengan membuka jendela di rumah Anda untuk memudahkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan.
Hal ini dapat membangkitkan energi positif dan membantu menghilangkan depresi yang melanda. Khususnya bagi mereka yang mengalami seasonal affective disorder (SAD), salah satu jenis depresi yang terjadi karena kekurangan sinar matahari di musim hujan.
5. Tambah Warna-warni Yang Menyenangkan
Studi menemukan bahwa orang yang mengalami depresi lebih mudah dikaitkan suasana hati mereka dengan warna abu-abu, sementara orang yang bahagia lebih cenderung menyukai warna kuning atau oranye.
Menurut Moll Anderson, seorang ahli di bidang interior desain, warna oranye dapat memberikan kesegaran dan suasana positif yang dapat mendorong Anda untuk lebih kreatif dan mudah bersosialisasi. Sementara itu, warna merah dan oranye juga dikaitkan dengan kegembiraan. Ya, warna memang bisa menciptakan reaksi emosional tertentu pada setiap orang.
Jika cat tembok warna merah atau oranye terlalu mencolok buat Anda, tambahkan nuansa oranye dan merah lewat sarung bantal kursi, meja, sofa, lemari, pot bunga, atau ornamen penghias lainnya.
6. Mengatur Ulang Tata Letak Perabotan Dirumah
Yuk, coba atur ulang tata letak mebel dan perabot lainnya di rumah Anda. Misalnya mengubah posisi tempat tidur jadi lebih dekat ke jendela. Suasana dan posisi perabotan yang baru bisa membantu Anda berpikir lebih jernih sekaligus mendorong semangat untuk melihat berbagai kemungkinan baik di masa depan.
Sebenarnya menghilangkan depresi memang tidak semudah mengatur ulang suasana rumah. Anda tetap perlu mengubah gaya hidup secara keseluruhan. Misalnya dengan olahraga teratur dan menjaga pola makan. Akan tetapi, suasana yang positif di rumah bisa mempercepat Anda menghilangkan depresi.
Kalau Anda sedang depresi sebab sesuatu yang terjadi pada diri Anda, coba lah trik-trik di atas yaaa.. Terima kasih.
Apa Saja Pengobatan Rumahan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Depresi?
Depresi adalah kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan hilang minat yang terus menerus. Depresi mempengaruhi perasaan Anda, cara berpikir dan berperilaku, serta dapat membuat Anda memiliki berbagai masalah emosi dan fisik.
Depresi berbeda dengan rasa sedih biasa. Jika rasa sedih berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, mengganggu pekerjaan atau kegiatan lain dengan keluarga atau teman, atau berpikir untuk bunuh diri, kemungkinan ini adalah depresi. Diskusikan dengan dokter Anda jika Anda merasakan gejala depresi.
Depresi merupakan kondisi yang sering terjadi. Menurut penelitian, depresi terjadi pada 80% orang pada beberapa waktu dalam hidupnya dan dapat terjadi pada usia berapapun. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Apa Saja Tanda-tanda dan Gejala Depresi?
Gejala depresi dapat bermacam macam dan berbeda pada setiap orang, seperti saat menderita depresi, beberapa orang akan tidur lebih banyak, sementara orang lain merasa sulit tidur dan tidak nafsu makan. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi, seperti:
Kapan Saya Harus Periksa Ke Dokter?
Jika Anda merasakan beberapa tanda depresi, buatlah janji dengan dokter Anda sesegera yang Anda bisa. Apabila Anda enggan untuk melakukan terapi, bicarakan dengan teman atau pasangan Anda, pelayan kesehatan, pemuka agama, atau orang lain yang dapat Anda percaya. Tidak perlu malu untuk meminta pertolongan dokter atau pihak lain. Semakin dini Anda ke dokter, semakin baik. Jika Anda berpikir Anda akan melukai diri Anda atau mencoba bunuh diri, hubungi nomor darurat segera.
Selain itu, pertimbangkan pilihan berikut saat Anda berpikir akan bunuh diri:
Jika pasangan atau teman Anda dalam bahaya percobaan bunuh diri:
Apa Penyebab Depresi?
Beberapa faktor atau kombinasinya dapat mempengaruhi depresi.
Apa Yang Meningkatkan Risiko Ketika Sedang Depresi?
Ada banyak faktor risiko untuk depresi, yaitu:
Depresi lebih sering muncul pada usia remaja, sekitar usia 20an atau 30an, namun depresi tetap dapat terjadi di semua usia. Wanita lebih banyak di diagnosis depresi dibandingkan dengan laki-laki, tapi mungkin juga ini karena biasanya penderita yang wanita lebih sering mencari bantuan dan pengobatan.
Faktor Yang Meningkatkan Risiko menderita depresi atau memicu depresi yaitu:
obat dan pengobatan.
Apa Saja Pilihan Pengobatan Untuk Penderita Depresi?
Terapi depresi biasanya menggunakan obat-obatan, psikoterapi, dan terapi elektrokonvulsif. Dokter akan meninjau kondisi Anda dan akan mempertimbangkan terapi apa yang cocok untuk Anda. Tidak perlu malu untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda akan terapi yang dokter tawarkan.
Obat-obatan yang di gunakan yaitu “antidepresan”. Beberapa obat yang sering di gunakan yaitu escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram. Obat-obat tersebut termasuk obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Selain itu juga ada obat venlafaxine, duloxetine dan bupropion. Obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
Antidepresan tidak menyebabkan kecanduan. Ketika Anda sudah tidak perlu antidepresan dan berhenti menggunakan antidepresan, tubuh Anda tidak akan mengalami ketergantungan. Namun demikian, penggunaan dan penghentian antidepresan harus dalam pengawasan dokter. Penghentian yang mendadak dapat menyebabkan perburukan gejala depresi. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan antidepresan.
Psikoterapi juga dapat membantu mengobati depresi. Psikoterapi di lakukan dengan mengajari cara baru dalam berpikir dan berperilaku, dan mengubah kebiasaan yang berperan dalam depresi. Terapi ini dapat membantu Anda mengerti serta melewati hubungan yang penuh masalah atau situasi yang menyebabkan depresi atau bahkan memperburuknya.
Terapi elektrokonvulsif. Untuk depresi berat yang sulit di terapi atau tidak berespon pada obat-obatan atau psikoterapi, kadang-kadang di lakukan terapi elektrokonvulsif (ECT) yang di lakukan di bawah pengaruh obat bius. Walaupun dahulu ECT memiliki reputasi yang buruk, saat ini ECT sudah mengalami peningkatan dan dapat menyembuhkan orang saat terapi lain tidak bekerja. ECT dapat menyebabkan efek samping seperti bingung dan kehilangan memori. Walaupun efek samping ini hanya sementara, terkadang efek tersebut juga bisa menempel terus.
Apa Saja Tes Yang Biasa Dilakukan Untuk Depresi?
Pada umumnya, dokter akan mendiagnosis dari gejala Anda dan riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes darah dan tes psikologi, untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang Anda alami, mengonfirmasi diagnosis dan memeriksa komplikasi yang berhubungan.
Apa Saja Perubahan Gaya Hidup atau Pengobatan Rumahan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Depresi?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi depresi:
Selain pengobatan dari medis, rumah juga bisa menghilangkan rasa penat dan depresi yang melanda. Rumah merupakan tempat Anda beristirahat penuh setelah beraktivitas sehari-hari. Namun, bila tidak di atur dengan baik, rumah juga bisa memperburuk gejala-gejala depresi Anda, terutama bagi yang menderita depresi. Jangan khawatir, Anda bisa melakukan tujuh perubahan sederhana ini untuk menyulap rumah Anda menjadi lebih menyenangkan sekaligus membantu menghilangkan depresi lebih cepat.
Perubahan Sederhana Dirumah Untuk Menghilangkan Depresi
1. Hadirkan Unsur Alam Didalam Rumah
Selain mendapatkan udara segar, berjalan-jalan di taman dan alam terbuka dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi rasa putus asa pada orang yang mengalami depresi.
Lantas, bagaimana kalau Anda hidup di daerah perkotaan yang tidak memungkinkan untuk berjalan ke taman atau ruang terbuka lainnya? Tenang, Anda bisa menghadirkan unsur-unsur alam di dalam rumah dengan meletakkan tanaman dalam ruang. Pilih tanaman atau bunga yang asli, ya.a Usahakan jangan pakai hiasan tanaman plastik.
Menurut Jean M. Larson dari Center for Therapeutic Horticulture and Recreation Services di Minnesota Landscape Arboretum, efek hijau alami yang di pancarkan dari tanaman dapat membantu Anda mengurangi stres, memberikan kesegaran, bahkan menurunkan tekanan darah Anda.
2. Pajang Lukisan Bernuansa Alam
Bila Anda ingin lebih mendekatkan diri ke alam, cobalah untuk memajang lukisan atau mural besar yang bernuansa alam dan menggambarkan lingkungan di sekitar rumah Anda. Sesuaikan lukisan atau mural tersebut dengan kondisi alam hijau yang ada di luar rumah Anda untuk memberi kesan bahwa Anda sedang berada di sana tanpa harus pergi ke tempatnya.
3. Nikmati Pemandangan Diluar Jendela
Bila Anda memiliki taman di halaman rumah, maka Anda sangat beruntung. Sebab, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk menyegarkan pikiran Anda dengan bersantai di taman atau sekedar memandanginya dari luar jendela.
Ini akan lebih memberikan dampak positif bila Anda bisa melihatnya dengan jelas melalui jendela ruangan favorit Anda. Jadi, Anda bisa membaca buku, bermain musik, atau melakukan hobi Anda lainnya sambil sesekali melepaskan pandangan ke taman untuk menyeimbangkan suasana hati Anda.
4. Perbanyak Cahaya Matahari Langsung
Orang yang sedang bergumul melawan depresi membutuhkan lebih banyak cahaya matahari di pagi serta siang hari. Sebab, paparan cahaya mungkin sangat berdampak pada suasana hati seseorang. Cahaya alami bisa Anda dapatkan dengan membuka jendela di rumah Anda untuk memudahkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan.
Hal ini dapat membangkitkan energi positif dan membantu menghilangkan depresi yang melanda. Khususnya bagi mereka yang mengalami seasonal affective disorder (SAD), salah satu jenis depresi yang terjadi karena kekurangan sinar matahari di musim hujan.
5. Tambah Warna-warni Yang Menyenangkan
Studi menemukan bahwa orang yang mengalami depresi lebih mudah dikaitkan suasana hati mereka dengan warna abu-abu, sementara orang yang bahagia lebih cenderung menyukai warna kuning atau oranye.
Menurut Moll Anderson, seorang ahli di bidang interior desain, warna oranye dapat memberikan kesegaran dan suasana positif yang dapat mendorong Anda untuk lebih kreatif dan mudah bersosialisasi. Sementara itu, warna merah dan oranye juga dikaitkan dengan kegembiraan. Ya, warna memang bisa menciptakan reaksi emosional tertentu pada setiap orang.
Jika cat tembok warna merah atau oranye terlalu mencolok buat Anda, tambahkan nuansa oranye dan merah lewat sarung bantal kursi, meja, sofa, lemari, pot bunga, atau ornamen penghias lainnya.
6. Mengatur Ulang Tata Letak Perabotan Dirumah
Yuk, coba atur ulang tata letak mebel dan perabot lainnya di rumah Anda. Misalnya mengubah posisi tempat tidur jadi lebih dekat ke jendela. Suasana dan posisi perabotan yang baru bisa membantu Anda berpikir lebih jernih sekaligus mendorong semangat untuk melihat berbagai kemungkinan baik di masa depan.
Sebenarnya menghilangkan depresi memang tidak semudah mengatur ulang suasana rumah. Anda tetap perlu mengubah gaya hidup secara keseluruhan. Misalnya dengan olahraga teratur dan menjaga pola makan. Akan tetapi, suasana yang positif di rumah bisa mempercepat Anda menghilangkan depresi.
Kalau Anda sedang depresi sebab sesuatu yang terjadi pada diri Anda, coba lah trik-trik di atas yaaa.. Terima kasih.
Related posts
Pengertian, Gejala Serta Cara Penyembuhan Fibrosis Paru
March 7, 2018
Memahami Lebih Dalam Lagi Metode Kelahiran Lotus ...
February 23, 2018
Dibalik Melakukan Hubungan Seksual, Ternyata Dapat Mengakibatkan ...
February 14, 2018
Kenapa Wajah Bisa Berjamur? Inilah Penyebabnya
January 24, 2018